Sabtu, 19 Desember 2009



PENELITIAN TINDAKAN KELAS

PENGERTIAN PTK

Penelitian Tindakan Kelas [PTK] dibentuk dari 3 kata, yang memiliki pengertian sebagai berikut :

1. Penelitian, menunjuk pada suatu kegiatan mencermati suatu objek dengan menggunakan cara dan aturan metodologi tertentu untuk memperoleh data atau informasi yang bermanfaat dalam meningkatkan mutu suatu hal yang menarik minat dan penting bagi peneliti.

2. Tindakan, menunjuk pada sesuatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu. Dalam penelitian berbentuk rangkaian siklus kegiatan untuk siswa.

3. Kelas, adalah sekelompok siswa yang dalam waktu yang sama, menerima pelajaran yang sama dari guru yang sama pula

Dari ketiga kata di atas dapat disimpulkan bahwa PTK merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama. Tindakan tersebut diberikan oleh guru atau dengan arahan dari guru yang dilakukan oleh siswa (http://lussysf.multiply.com)

Menurut Eko Putro Penelitian tindakan kelas (PTK) adalah penelitian tindakan (action research) yang dilakukan dengan tujuan memperbaiki mutu praktik pembelajaran di kelasnya. PTK berfokus pada kelas atau pada proses belajar mengajar yang terjadi di kelas. PTK harus tertuju atau mengenai hal hal yang terjadi di dalam kelas. (www.um-pwr.ac.id)

Menurut Wijaya Kusumah PTK adalah penelitian yang dilakukan oleh guru itu sendiri untuk memperbaiki atau meningkatkan mutu pembelajarannya di kelas. Dimulai dari perencanaan dengan membuat rencana program pembelajaran, lalu dilaksanakan oleh guru itu sendiri dengan berbagai tindakan. Tindakan itu sebaiknya diamati juga oleh teman sejawat sehingga terjadi kolaborasi dan partisipasi. Observasi yang dilakukan bersama akan jauh lebih baik hasilnya, sehingga pada saat refleksi bisa dirasakan oleh guru sebagai peneliti dan juga observer apakah telah terjadi perubahan atau masih sama. Lakukan tindakan itu secara siklus sampai guru mengalami kepuasan hasil dalam memberlakukan tindakan yang diberikan.

Jadi, PTK adalah sebuah penelitian yang dilakukan oleh guru di kelasnya sendiri dengan jalan merencanakan, melaksanakan, dan merefleksikan tindakan secara kolaboratif dan partisipatif dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat. (http://umum.kompasiana.com)

KARAKTERISTIK PTK

Beberapa Karakteristik atau Ciri-ciri Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dailakukan oleh guru antara lain:

1. On The Job Oriented

Artinya bahwa PTK dilaksanakan oleh pekerja sesuai dengan bidang yang ditekuninya, misalnya seorang guru geografi yang hendaknya mengadakan PTK dengan tema pembelajaran Geografi

2. Problem Solving Oriented

Mengandung makna bahwa PTK dilakukan untuk memecahkan masalah yang ada dalam Proses Belajar Mengaja (PBM) oleh guru.

3. Improvement Oriented

Bahwa PTK dilaksanakan untuk memperbaiki proses pembelajaran.

4. Siklis

Pelaksanaan dilaksanakan berulang ulang dan Continue

5. Action Oriented

PTK harus dilakukan dengan praktik dalam PBM

6. Specific Contextual

PTK dilaksanakan benar-benar masalah yang dialami guru dalam PBM.

7. Kolaboratif

Dapat dilaksanakan bersama orang atau guru lain namun masih dalam 1 rumpun ilmu.

8. Metodologi bersifat longgar

Maksudnya bahwa PTK tidak harus mengginakan pengolahan data statistik yang rumit, cukup dengan analisis deskriptif. Instrumen yang digunakan juga tidak harus diuji reabilitas, normalitas, atau validitas. Namun instrumen dapat diuji dengan uji triangulasi atau crosscheck atau perbandingan dengan cara atau instrumen lain. (http://ipankreview.wordpress.com)

Pakar yang lain menyebutkan ada enam karakteristik penelitian tindakan kelas (Winter: 1996), yaitu :

  1. kritik refleksi, yaitu adanya refleksi yang bersifat evaluasi pelaksanaan pembelajaran;
  2. kritik dialektis, yaitu adanya pandangan kritis dan obyektif terhadap kelemahan atau hambatan dalam pelaksanaan;
  3. kolaboratif, yaitu adanya kerjasama dengan pihak lain untuk mengamati atau sumber data atas masalah yang dihadapi dalam pembelajaran;
  4. resiko, berarti peneliti atau guru sendiri harus berani mengambil resiko bahwa hipotesisnya meleset atau beresiko untuk melakukan perubahan yang bersifat perbaikan;
  5. susunan jamak, yaitu bersifat reflektif, dialektis, partisipatif dan kolaboratif; dan
  6. intenalisasi teori dan praktik, artinya teori dan praktik bukanlah hal yang terpisah, tetapi hanya merupakan satu hal yang memiliki tahapan berbeda, yang saling bergantung satu sama lain, dengan demikian pengembangan teori akan berakibat pada praktik demikian juga pengembangan praktik yang berdampak pada teori (http://penelitiantindakankelas.blogspot.com)