Senin, 09 November 2009

Rumus Timnas Go Internasional


Sebelumnya, saya ucapkan selamat atas pengangkatan bapak Andi Malarangeng menjadi Menteri Pemuda dan Olahraga (menpora). Perkenalkan, nama Uding Solehudin, alamat : Kawali-Ciamis-Jawa Barat, e-mail : uding_elbas@yahoo.co.id

Barusan saya melihat penampilan adik-adik timnas U-19 bermain bola di piala AFC. Saya berpendapat, permainannya begitu monoton, tidak maksimal, tidak tampak pernah ikut latihan di Uruguay selama 2 tahun. Pendapat yang sama juga saya sampaikan terhadap permainan timnas senior kita.

O ya pak, bertahun-tahun saya berijtihad, mengapa, ada apa dengan pemain timnas kita. Apa kurang porsi latihannya? Apa teknik latihannya ketinggalan?...saya sering berfikir, mengapa yunani, togo, argentina, yang dikatakan negara bagian atau kecil dapat melahirkan pemain dan permainan bola sampai tingkat internasional. Sementara kita, Negara luas dengan 37 provinsi masa iya nggak ada pemain hebattt…

Meskipun demikian, saya yakin dari berbagai pulau untuk mengumpulkan kesebelasan yang mempunyai kemampuan di atas rata-rata pasti bisa. Bahkan menjadikan timnas go internasional sekalipun.

O ya pak, kenapa sepak bola kita nggak berprestasi, atau permainannya monoton? Dalam hal ini saya akan menjelaskannya.

MASALAH KRUSIAL TIMNAS

  1. Permainan bola timnas masih tergesa-gesa. Hal ini dapat ditunjukan dengan masih banyak pemain timnas menggunakan bola atas, atau bola bola lambung untuk mengover bola. Bukan berarti salah main bola atas, tapi mubadzir, tidak efektif.
  2. Pemain timnas mudah menyerah dan pesimis. Dapat kita lihat ketika gawang kita kebobolan, seolah tidak ada waktu lagi, pemain timnas begitu turun mentalnya, pesimis, sehingga dampaknya pada kekompakan permainan.

SOLUSI UNTUK TIMNAS

Kemudian, bagaimana solusinya….

TEKNIK

  1. Gunakanlah bola bawah dalam mengover kepada kawan, hindari bola-bola atas kecuali overran dari sayap
  2. Biasakan satu dua kali sentuhan (wajib bagi pemain tengah, belakang), jangan banyak inisiatip menggiring bola kecuali striker…makanya, porsi latihan untuk pemain belakang dan pemain tengah lebih kepada ketepatan mengumpan, membiasakan satu dua kali sentuhan dalam mengumpan bola.

MENTAL

  1. Sabar. Permainan bola bawah, umpan satu dua kali sentuhan memang perlu kesabaran. Tapi ingat waktu bermain bola begitu panjang, 90 menit loh. Insya kesabaran kita akan menghasilkan.
  2. Hargai waktu. Waktu bermain bola begitu panjang. Setiap menit begitu berharga. Oleh karena itu, ketinggalan poin, atau kebobolan bukan masalah. Jangan menjadi pematah semangat. Tapi mesti sebalikya, tetap konsentrasi, overran bola bawah, satu dua sentuhan.

STAITMENT

Bapak dapat menilai pemain timnas kita saat awal mereka bermain. Kalau terdapat pemain belakang dan tengah mengumpan bola dengan bola atas, umpan tidak satu dua kali sentuhan, saya berijtihad, sangat sulit menjadikan timnas kita menyguhkan main bola bagus lebih-lebih berprestasi.

Sabtu, 07 November 2009

Ust. Dani Muhammad Ramdani, Lc (kanan)

Subhanallah…..I am proud to him. Mungkin itu kata-kata yang tidak begitu mengada-ngada saya gumam kan pada sahabat kecil saya, Dani sesaat mendengar siraman rohani dalam acara halal bil halal di tempat saya mengajar. O ya, Nama lengkap plus titelnya, Dani Muhammad Ramdani, Lc.. pokoknya kalau denger dia ceramah serasa berada di timur tengah, keras tegas dan smile full. Maklum dia baru saja datang dari tugas belajarnya di Lybia. Sengaja saya undang ke sekolah biar siswa-siswa kecipratan ilmu dan pengalamannya lebih-lebih dapat mengikuti jejak dia, belajar di negeri orang.


Iyus Saepudin, S.Pd.I


Dah lama ngk ke alihsan, akhirnya kesempatan silaturahim halal bi halal kemarin ngak saya sia-siakan. Ni temen kampong saya di kawali, Iyus namanya. Hebat sekarang dia dah jadi president, padahal dulu bawahan saya, heee……o ya met buat pak presiden dah jadi sarjana Bahasa Arab, sip.


Tim Marawis Al-Ihsan


Plak..plek…plak, gitu suara alat musikya. ni namanya pop padang pasir alias marawis. Ternyata, alihsan sekarang beda ya. Sekarang jadi banyak seniman-senimannya terutama dalam bidang marawis. tapi ada yang kurang, nggak ada yang jogednya..…







Senin, 02 November 2009

Sambas Saputra
Ketua OSIS MA Sabilurrosyad Periode 2008/2009

KUMPULAN ARSIP :
KADO TERINDAH TAK TERHINGGA
Oleh: Uding Elbaz

Mempunyai jabatan masih muda merupakan tantangan tersendiri. Itulah perasaan yang saya rasakan ketika menjadi Pembina OSIS selama satu periode, yaitu tahun 2008/2009. Bukan tanpa alasan, sebab jabatan ini diberikan atau diamanahkan saat saya baru genap satu tahun menjadi pengajar di lembaga ini. Suatu kepercayaan yang sungguh mustahil diberikan, kecuali ada optimisme lembaga kepada orang yang akan diberikan amanah berupa jabatan.
Tidak terbayang sebelumnya, jika ucapan kepala sekolah saat itu merupakan ucapan serius, keinginan luar biasa, atau bahkan harapan optimis kepada saya untuk membina OSIS lebih maju, kreatif, inovatif dan tentunya bermartabat sebagi organisasi sekolah.
Saya, tanpa berfikir panjang menerima jabatan tersebut dengan suka cita. Saya maklumi penunjukan kepala sekolah terhadap saya, meskipun masih banyak guru senior yang telah lama mengajar di lembaga ini, yang sudah barang tentu lebih memahami karakter siswa, keinginan lembaga dan lain-lain di banding saya. Namun demikian, inilah konsekwensi saya pribadi. Saya ingat ketika ikrar saya di depan kepala sekolah sesaat diterima menjadi pengajar disini, "karena saya organisasi, insyaAllah saya akan membantu untuk memajukn organisasi yang ada dilembaga ini..

MPK Tahun 2009

Awal menjabat, saya masih ingat pada saat itu sedang persiapan kegiatan LPJ. Saya membuat satu kebijakan atau statement kepada ketua OSIS pada saat itu. "Silahkan cari 3 orang, dari kelas mana saja, untuk bapak transver ilmu, bagaimana bikin surat, bagaimna bikin spanduk dll" singkat cerita, si ketua OSIS ngasih 3 orang permintaan saya. Semuanya kelas XI. Tiga orang ini saya gembleng untuk dibekali ilmu persiapan kegiatan, bikin surat, bikin spanduk dll. Alhamdulillah, sekarang tiga oorang ini menjadi orang penting di OSISnya. Maksud pembicaraan saya adalah, ketika pertengahan kegiatan, kebijakan saya ternyata tidak diterima oleh Pengurus OSIS lama yang nota bene kelas XII. Mereka ingin kegiata LPJ dilaksanakan oleh mereka.
Dengan awal jabatan, kemudian diberikan suasana seperti di atas tidak membuat saya patah semangat. Saya berjanji akan menjadikan pengurus OSIS yang akan datang lebih mengenal organisasinya, tahu bagaimana membuat kegiatan, administrasi kegiatan dan paling penting adalah tahu bagaimna menghargai orang lain

LPJ OSIS Periode 2008/2010

Terpilihlah pengurus OSIS untuk periode 2008/2009 dengan sdr Sambas Saputra sebagai Ketua Umumnya. Di bulan pertama, saya memerintahkan untuk segera memilih dan menetapkan kepengurusan OSIS periodenya. Sudah dibentuk pengurus OSIS, saya begitu kaget ternyata arsip yang diberikan pengurus lama tidak beraturan, tidak tertata rapih, bahkan pengurus baru harus berijtihad dalam melaksanakan kegiatan. Kadang pula harus melihat dari oraganisasi lain. Waww….

Pembina OSIS, Pak UDINK

Atas kenyatan tersebut kita berkomitmen untuk mengutamakan pengarsipan. Supaya pengurus OSIS berikutnya akan lebih mudah untuk kepeerluan persiapan kegiatan. Alahamdulillah semua komitmen ini dijalankan dengan maksimal.
Kini, satu periode saya menjadi Pembina OSIS. Satu yang membuat saya bangga, bukan saldo yang besar, bukan pernyataan pujian orang tentang OSIS, tapi kado terindah itu adalah kumpulan arsip-arsip kegiatan. Itulah benda yang sangat berharga daripada berlian sekalipun. Di dalamnya ada kenangan suka maupun duka, pengalaman.
Terima kasih pengurus OSIS 2008/2009, mudah-mudahan pengabdianmu satu periode ini menjadi catatan baik disisi Allah, sehingga Allah akan membalasnya dengan kemudahan, pengampunan dan barokah aminnn.

Dayeuhluhur, 2 November 2009